Rabu, 27 Agustus 2008

Kantin Banget Merdeka Belajar


Kata Pak Bahrudin dan Izza Ahsin, belajar itu bisa di mana aja. Yang nggak nerusin sekolah pun tetep bisa belajar dan jadi smart. Belajar juga harus dilakukan dengan cara yang fun dan sesuai dengan minat-bakat tiap orang. Jangan serba penuh tekanan dan paksaan hanya demi mengejar angka-angka nilai.
Tema itulah yang tersaji dalam talk show berjudul Merdeka Belajar! yang merupakan rangkaian kegiatan Kantin Banget Talking about Edisi Minggu Suara Merdeka. Talk show digeber di Ruang Pertemuan lantai III kantor Redaksi Suara Merdeka di Jl Kaligawe Km 5, Semarang, hari Minggu 24 Agustus 2008 kemaren.
Dimoderatori Om Daktur Budi Maryono yang sehari sebelumnya jadi keynote speaker (haiyah!) acara Nulis Bareng Gradasi 2008 di SMK 11, acara menampilkan dua bintang tamu yaitu Pak Bahrudin yang adalah Kepsek SMA Qaryah Thayyibah, Kalibening, Salatiga, dan Izza yang menulis buku berjudul Dunia Tanpa Sekolah. Sedang kru g-Mag yang melakukan penampakan di acara itu adalah Wapemred Mas Wiwien Wintarto dan Korlip Oktaviany Wahyunita.
Acaranya sendiri membahas tentang keunikan sistem belajar mengajar di SMA Q-Tha. Di depan sekitar 30-an peserta, Pak Din dan Izza memaparkan cara pendidikan di sana yang menyempal dari “ajaran” pendidikan baku di sekolah-sekolah umum. Nggak ada kewajiban masuk tiap hari, nggak ada pelajaran segudang yang bikin stres, nggak ada ulangan, dan nggak ada juga tekanan untuk mengejar nilai setinggi mungkin.
Murid-murid dimerdekakan untuk belajar sesuai minat dan kemampuan masing-masing tanpa arahan dan komando guru. Para guru hanya menjadi pendamping dan fasilitator. Cara belajar murid pun langsung mengerjakan apapun yang mereka sukai. Yang hobi film ya langsung bikin film, yang suka fotografi ya langsung jeprat-jepret, yang hobi ngarang ya langsung bikin novel, dlsb. Akhirnya di dan dari situlah mereka belajar dan menimba ilmu langsung dari praktik lapangan.
Sekadar info, putri sulung Om Daktur yang bernama Mutiara adalah murid baru di SMA Q-Tha (jadi sekalian promo sekolahan ya, Om?). Doi belajar fotografi dan sinematografi. Tia hadir juga di acara tersebut bareng beberapa kawannya sesama murid Q-Tha.
Dan karna ini acara KBTa, beberapa kru Geng Kantin Banget juga ikut datang. Mereka adalah Hadziq, Wahyu, serta Mitsa dari Kudus. Om Daktur sendiri dikawal kru KBTa-nya yang biasa, yaitu Mas Prio (sekretaris redaksi SM), Mas Agus (Tata Usaha SM), Mas Moch Buhono (staf layout SM), Mbak Acik (pusdok SM), dan Mbak Unik (editor Tabloid Cempaka), serta juga Mas Wawan.
Dimulai pukul 9 pagi, talk show break makan siang pukul 13, lalu ditutup dengan pemutaran film animasi pendek berjudul Bouncin’ buatan Studio Pixar. Film itu merupakan kesukaan Gigih, putra bungsu Om Daktur.
Khusus bagi g-Mag, ini merupakan kali kesekian kru g-Mag ikut hadir dan terlibat dalam event-event Kantin Banget. Mas Wien bahkan beberapa kali pernah ikut sibuk jadi panitia di sana, baik ketika masih gabung di SM maupun sesudah masuk g-Mag. Harapannya tentu, g-Mag dan Geng Kantin Banget bisa terus bermitra membuat aneka macam hal-hal yang positif buat anak muda di Semarang, Jateng, dan seluruh Indonesia sesudah tempo hari sukses bergandeng tangan bikin film.
Ayo, next mau bikin apa lagi?

3 komentar:

Kantin Banget mengatakan...

SALAM OLAH RAGA!!!
(ho ra nyambong?,,.,)
yowes yg penting geng KB & G mag,..mitra teros,..
(lutfi)

majalah gradasi mengatakan...

okeh..! mitra dalam suka dan duka. enginereed to move the human spirit!

budi maryono mengatakan...

Kantin Banget dan G-Mag (plus Laras) bakal "jalan-jalan" ke Boja tanggal 23 November.